Rabu, 29 Oktober 2014

Kultur Teknik, Cara Penyemaian Tanaman Cengkeh (Eugenia aromatica)

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu pertanaman cengkeh adalah dimulai dari cara melakukan pembibitan atau penyemaian sampai pada pemeliharaan tanaman cengkeh yang telah berproduksi. Penyemaian yang baik dimulai dari proses pemilihan biji yang baik, pembuatan tempat penyemaian hingga perawatannya. Dibutuhkan ketelatenan dalam proses penanaman serta perawatannya, agar tanaman cengkeh menghasilkan bunga seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, perlulah kiranya para petani atau siapa pun yang berkepentingan dalam urusan cengkeh memperhatikan hal-hal berikut.

A. Pemilihan biji untuk pembibitan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih biji yang akan dijadikan bibit adalah sebagai berikut:
1. Pilihlah biji dari pohon induk yang telah berumur 14 tahun ke atas, yang memiliki tingkat produksi yang tinggi, kualitas dan kuantitasnya baik, subur serta tahan terhadap hama dan penyakit tanaman.
2. Biji yang diambil adalah yang berwarna kuning muda, kondisinya mulus, jangan mengambil biji yang berbercak kehitaman.
3. Ukuran biji harus normal, jangan terlalu kecil atau terlalu besar.
4. Biji berisi atau padat, cara mengetahuinya adalah dengan merendam biji yang telah dikupas ke dalam baskom yang berisi air, biji yang tenggelam ke dasar baskom itulah yang digunakan, biji yang mengapung kurang baik untuk dijadikan bibit.

B. Pembuatan penyemaian
Hal yang harus diperhatikan dalam membuat tempat penyemaian adalah tanah yang digunakan serta kondisi lokasi yang harus sesuai dengan syarat tumbuh tanaman cengkeh adalah sebagai berikut:
1. Pilihlah tanah yang gembur dan subur karena mengnadung banyak unsur hara sebagai bahan makanan tanaman, jangan menggunakan tanah yang mengandung batuan dan tanah liat karena akan menghalangi pertumbuhan akar tanaman.
2. Kontur tanah sebaiknya yang agak miring (tapi jangan terlalu miring) agar memudahkan pembuangan air hujan yang berlebihan dan menghadap ke arah timur.
3. Berikan peneduh yang akan berfungsi untuk menahan jatuhnya butir-butir hujan yang terlalu besar, mencegah sinar matahari yang terlalu terik, serta penahan tiupan angin yang terlalu kencang.
4. Sebaiknya lokasi penyemaian dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman, lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah agar memudahkan dalam pengawasannya, serta sebaiknya dibuat berpencar untuk memudahkan penyebaran bibit nantinya.

C. Penyemaian
Biji tanaman cengkeh tidak dapat ditanam langsung ke tanah atau lahan, terlebih dahulu harus dilakukan penyemaian untuk menumbuhkan kecambahnya setelah itu dilakukan penyemaian tetap. Dalam penyemaian tetap ini, ada dua hal yang biasanya dapat dilakukan yaitu penyemaian tetap secara langsung dan tidak langsung, yang dimaksudkan dengan langsung disini adalah, bibit yang telah berkecambah pada bak perkecambahan dibuatkan bedengan, kemudian bibit tersebut dicabut dan dipindahkan ke penyemaian tetap. Sedangkan cara tidak langsung adalah dengan memindahkan kecambah-kecambah tersebut ke dalam polybag yang kemudian dipelihara sampai berumur kurang lebih satu tahun. Namun, yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah penyemaian secara tidak langsung.

Dalam menumbuhkan perkecambahan tanaman cengkeh harus dilakukan beberapa persiapan, yaitu:
1. Siapkan bak-bak perkecambahan yang dibuat dari peti kayu atau bahan lain yang tahan, panjang dan lebarnya sesuai dengan kebutuhan, asalkan dapat menampung campuran pasir dan gambut setebal kurang lebih 30 cm dari dasar bak, dengan perbandingan 3 : 1.
2. Biji yang telah siap tanam harus segera ditanam dalam lubang-lubang pasir dengan jarak 3 x 5 cm atau 5 x 5 cm. Perhatikan saat menanam biji, upayakan jangan sampai terbalik karena akan menyusahkan bibit cengkeh.
3. Jagalah kelembaban bak perkecambahannya karena itu gunakan naungan tetapi jangan terlalu rapat.
4. Jangan melakukan penyiraman langsung pada biji agar posisi biji tidak berubah, karena lakukan dengan cara dipercik-percikkan sampai basah. Ada baiknya menggunakan jerami atau karung goni, karena air yang disiramkan akan terlebih dahulu membasahi jerami atau karung goni yang nantinya akan diteruskan ke permukaan pasir dimana niji ditanam.

Penyemaian tetap secara tidak langsung
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Gunakan polybag yang agak tebal dengan lebar sekitar 15 - 20 cm, dan tinggi 20 - 25 cm. Isilah polybag dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk organik perbandingan 2 : 1, dan jangan dipadatkan.
2. Tanamlah kecambah pada polybag tersebut, usahakan penanamannya ditengah-tengah polybag. Kemudian susun polybag tersebut ke dalam bedengan dengan jarak antar polybag 30 x 30 cm atau 30 x 40 cm.

D. Pemeliharaan penyemaian
1. Penyiraman dilakukan jika hari tidak hujan, lakukan saat pagi dan sore hari, jangan terlalu basah karena dapat menyebabkan penyakit Gloe sporium. Jika bibit telah besar, penyiraman sebaiknya dikurangi.
2. Lakukan penggemburan tanah di sekitar batang tanaman, dan sebaiknya berhati-hati agar tidak merusak akar tanaman.
3. Peneduh atau atap penutup bedengan jangan terlalu rapat karena akan lembab sehingga jamur akan lebih mudah tumbuh, dan jangan pula terlalu jarang karena sinar matahari yang terik akan membakar daun-daun muda. Jika tanaman telah berumur 2 bulan, sebaiknya lakukan penjarangan atap pelindung secara bertahap, untuk melatih bibit tanaman sehingga tahan terhadap penyinaran.
4. Jangan sampai air hujan tergenang di sekitar bedengan untuk mencegah kebusukan. Dan jagalah kebersihan sekitar bedengan dari rumput dan segala macam kotoran yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit tanaman.
5. Lakukan pemupukan jika tanaman telah berumur sekitar 3 - 4 bulan, gunakan pupuk yang mengandung NPK 1:1:1, tiap bibit diberikan dosis kurang lebih 1 gram, jika agak merepotkan gunakan takaran berikut: takar pupuk dengan menggunakan gelas plastik bekas aqua sebanyak 1 gelas dan air sebanyak 1 tangki penyemprotan. Jika hanya menggunakan pupuk urea saja gunakan takaran 0,5 gram/bibit. Pemupukan kedua dilakukan saat bibit berumur 8 bulan dengan dosis NPK 2 gram/bibit atau jika menggunakan urea 1 gram/bibit.

menanam-tanaman
(Sumber foto: udtunasmudasejahtera.indonetwork.co.id)




Sabtu, 25 Oktober 2014

Membuat Pestisida Organik Daun Sirsak

Beberapa dekade terakhir pakar penyakit tanaman merekemondasikan agar jika mengendalikan tanaman pendekatannya menggunakan pestisida nabati, atau dikenal juga dengan pengendalian secara hayati, rekomendasi para pakar tersebut sangat beralasan, pasalnya semakin banyaknya hama dan penyakit yang menciptakan ketahanan pada organel sel pengganggu tanaman tersebut.

Artikel kita kali ini akan membahas bagaimana cara membuat pestisida nabati menggunakan daun sirsak, perlu diketahui daun sirsak selain buahnya, daun ini juga sangat berguna untuk membantu pengendalian hama pada tanaman, zat pahit yang terdapat pada daun sirsak tidak disukai oleh hama, oleh sebab itu bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan hama pada tanaman.

Cara membuat pestisida nabati dari daun sirsak
1. Siapkan botol jeriken ukuran lima liter.
2. Siapkan daun sirsak sesuai dengan kebutuhan, dalam hal ini saya asumsikan kita akan membuat ramuan pestisida untuk satu tabung sprayer ukuran kecil, untuk takaran tersebut kita bisa menyiapkan daun sirsak sebanyak seratus lembar.
3. Cincang daun sirsak sampai halus, untuk point kedua ini daun sirsak bisa juga anda campurkan dengan daun tanaman melur.
4. Setelah daun sirsak dicincang halus kemudian campurkan dengan air sebanyak empat liter.
5. Aduk sambil daun sirsak diremas-remas didalam air, aduk sampai air berwarna hijau kecokelatan.
6. Tahap berikutnya diamkan air daun sirsak dalam jeriken, karena sifatnya kita akan menciptakan semacam fermentasi maka air daun sirsak tersebut kita diamkan selama lebih kurang satu minggu.

Jika anda hobi bertanam cabai di dalam Pot, maka air rendaman daun sirsak ini sangat bagus di gunakan untuk mengusir kutu kebul dan serangga trhips pada daun cabai, perlu diketahui kut kebul dan trhip merupakan serangga vektor yang paling banyak menularkan penyakit, pada cabai salah satunya adalah penyakit Gemini virus, sekedar tips dari saya berikut cara menggunakan air rendaman daun sirsak yang biasa saya lakukan pada tanaman cabai hidroponik di rumah saya.

Cara menggunakan pestisida nabati daun sirsak
Semprotkan air rendaman daun sirsak dibagian bawah daun cabai, permukaan bawah daun cabai merupakan tempat yang paling menyenangkan bagi serangga untuk berkembang biak, untuk itu semprot bagian ini setiap kali anda melihat serangga berkumpul, serangga yang paling sering ditemukan adalah kutu hijau dan kutu kebul.

Ketika anda rajin memperhatikan permukaan bawah daun dan menyemprotkan air rendaman daun sirsak maka daun cabai anda akan terlihat baik dan terawat, sehingga daun cabai akan tumbuh subur. 

Senin, 20 Oktober 2014

Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum)

Budidaya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan budidaya tanaman kentang ini adalah sebagai berikut:

1. Kentang menyukai tanah yang diolah dengan baik, gembur dan memiliki drainase yang baik.

2. Umbi yang baik untuk bibit adalah umbi yang sebesar telur utuh, telah bertunas baik.  Umbi bibit harus ditanam langsung dalam pupuk kandang, kira-kira sedalam 20 - 25 cm, kemudian  umbi ditutup kembali dengan tanah bedengan hingga kedalaman 10 - 12 cm, agr kegiatan budidaya seperti penyiangan, pemupukan, penyemprotan dan pembubungan lebih mudah. Umbi yang telah bertunas dengan baik memiliki banyak keuntungan seperti pertumbuhan yang lebih cepat sehingga waktu serangan patogen terbawa tanah  seperti Rhizoctonia solani lebih pendek. Idealnya, tunas harus meilki panjang 2 - 3 cm serta kuat dan hijau. Hal dapat tercapai dengan menyimpanya dalam gudang yang memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik, akan lebih baik jika di letakkan dalam kotak 'chitting' yang dibuat dengan baik yang memungkinkan dapat dilakukan pemriksaan umbi secara periodik. Umbi yang busuk harus dibuang. Karena kultivar-kultivar berbeda-beda masa dormansinya, varietas yang bertunas cepat memerlukan perlakuan penyerbukan dengan menghambat pertunasan (sprout depressant). Fusarex sangat baik untuk hal ini, selain dapat juga berfungsi sebagai pelindung dari penyakit busuk kering (Fusarium solani var. coeruleum). JIka memungkinkan umbi-umbi besar sebaiknya jangan dipotong-potong untuk bibit, karena kemungkinan kerugian oleh bakteri busuk basah dan jamur tanahakan sangat besar. Jika hal tersebut tidak dapat dihindarkan, maka potongan-potongan tersebut harus dirawat dengan baik sebelum penanaman.

3. Sebaiknya guludan atau bedengan dibuat terpisah dengan jarak 60 cm.

4. 15 - 20 ton/ha pupuk organik matang harus disebar merata pada dasar bedengan. Selain itu harus ditambah dengan 200 kg/ha pupuk majemuk 12:12:17:2 + UM. Jika pupuk organik tidak tersedia, maka pupuk majemuknya dapat ditambah menjadi 400 kg/ha. Hal terpenting yang harus diingat saat melakukan pemupukan dengan bahan organik adalah  jangan menebarnya di atas permukaan tanah karena manfaat bahan organiknya akan hilang karena proses oksidasi.


5. Pembubunan harus dilakukan minimal dua kali, pertama kali ketika tanaman mencapai tinggi 20 cm dan kedua pada saat sebelum tajuk daun menutupi setengah ruang antar bedengan. Pada saat itu jika diperlukan, dapat diberikan tambahan pupuk dalam lajur pada bedengan sebelum pembubunan untuk memastikan tidak ada pupuk yang hilang saat hujan turun.  Selain itu, keuntungan lain dari pembubunan adalah jika di daerah tropika, saat hawar daun dan ngengat umbi aktif pembubunan yang baik akan mengurangi kemungkina spora hawar dan larva ngengat umbi mencapai umbi, dan membantu menghindarkan kemungkina kerugian besar dalam penyimpanan nantinya.

Perlindungan Tanaman
Tanaman kentang rentan terhadap hama dan penyakit. Hawar basah (Phytophthora infestans) merupakan penyakit jamur yang paling serius menyerang kentang; jika menyerang saat awal berarti akan terjadi kehilangan besar-besaran hasil panen jika tidak dilakukan tindakan pengendalian. Penggunaan varietas yang resisten kini telah tersedia, tetapi karena jamur telah bervariasi, maka ketahanannya kadang sulit terutama ketahanann yang diatur oleh gen mayor kentang. Bahan kimia masih sangat diperlukan untuk m,engendalikan penyakit ini dan beberapa diantaranya yang cocok untuk untuk penyakit ini adalah Ridomil MZ, Dithane M-45, captafol, dan Difolatan. Ridomil MZ harus digunakan bergantian dengan fungisida spektrum lebar untuk menghindari ketahanan jamur terhadap komponen Metaloksilnya. Lagi-lagi pembubunan merupakan hal penting untuk melindungi umbi terhadap infeksi. Jika hawar ini datang pada stadia yang lanjut (tua), cukup melakukan penyemprotan dengan herbisida seperti paraquat dan diquat. Jika mungkin, sebainya dikuti dengan penyemprotan senyawa tembaga. Dan sebainya mencelup umbi bibit dalam fungisida seperti Aretan atau Captan sebelum dikeringkan dan disimpan.

Hawar kering (Alternaria solani) dapat menyebabkan kerontokan daun yang parah,  penggunaan zineb dapat mengendalikannya. Kudis hitam (Rhizoctonia solani) merupakan penyakit yang paling luas penyebarannya dari semua penyakit kentang yang muncul dalam kondisi yang panas dan lembab, dapat menyebabkan kerugian berat pada tanaman melalui infeksi-infeksi tunas yang muncul pertama kemudian menyebar ke batang dan leher akar, sehingga tanaman menjadi layu. Penanggulangannya dengan menggunakan fungisida Rizolex pada bibit atau benih.

Penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) merupakan penyakit paling serius di daerah tropika panas, dan sampai sekarang belum ada varietas yang resisten terhadap penyakit ini. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah melalui penggunaan benih bersih, pergiliran dengan tanaman yang tidak rentan dan jika terjadi penimbuna penyakit, lakukan dua atau tiga hari bero (masa istirahat lahan) disertai dengan pengolahan tanah yang sering, hal ini untuk mendedah bakteri terhadap panas matahari. Bakteri busuk basah (Erwinia spp.) dapat menyebabkan kerugian besar saat penyimpana, di lapangan bakteri ini menimbulkan penyakit kaki hitam. Oleh karena itu, lagi-lagi bibit yang bersih dan pencelupan dengan fungisida untuk umbi bibit, yang harus dipilih secara teliti dan bebas cacat akan membatasi infeksi.

Virus mozaik dan daun menggulung kadangkal ditemukan juga dalam pertanaman kentang, infeksi berat dari kedua virus tersebut dapat mengurangi hasil sampai 80%. Sebaiknya gunakan bibit yang bersertifikat, teapi jika tidak tersedia, petani harus membuang semua tanaman yang menunjukkan gejala infeksi virus ini serta mengendalikan vektor-vektornya terutama serangga afid.

Hama ngengat umbi kentang (Phythorimaea operculla) dapat sangat merusak baik di lapangan maupun dalam penyimpanan kentang. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan pembubunan bedengan yang baik, pada infeksi berat, bahan kimia diperlukan untuk pengendaliannya. Alangkah lebih baik, jika menggunakan perangkap cahaya untuk menangkap ngengat yang bertelur.

menanam-tanaman
(Sumber foto: dodi-merangin.blogspot.com)





Selasa, 14 Oktober 2014

Potensi Pemanfaatan Bioteknologi pada Bidang Pertanian, Keuntungan dan Issue Kerugian

Bioteknologi tanaman pada hakikatnya adalah perluasan dari teknik pemulian tanaman tradisional. Akan tetapi, berbeda dengan pemuliaan tradisional, yang dalam prakteknya melibatkan ratusan bahkan ribuan gen, maka teknik bioteknologi memungkinkan hanya mentransfer satu atau beberap gen saja yang dikehendaki. Dengan demikian teknik bioteknologi memiliki tingkat akurasi yang lebih tingi dan lebih terkendali sehinga memungkinkan para pemulia tanaman bekerja dengan lebih tepat untuk mengembangkan tanaman dengan sifat-sifat yang menguntungkan dan membuang sifat-sifat yang tidak dikehendaki.

A. Keuntungan Bioteknologi Tanaman
Bioteknologi tanaman memberikan keuntungan pada berbagai aspek kehidupan mulai dari kesehatan, lingkungan maupun industri. Khusus di dibidang pertanian, beberapa keuntungan yang dapat diperoleh adalah:

1. Memberikan efisiensi produksi yang lebih tinggi
Hasil tanaman bioteknologi dapat mengatasi ancaman kekurangan pangan dunia di masa depan sebagai akibat pertumbuhan penduduk dunia semnetara luas lahan untuk produksi pertanian tidak bisa bertambah atau bahkan cenderung berkurang.

2. Pengurangan pencemaran lingkungan
Teknik bioteknologi tanaman membuka kemungkinan untuk menghasilkan tanaman-tanaman resisten dan toleran terhadap hama dan penyakit, sehingga penggunaan pestisida untuk mengatasi kedua masalah tersebut dapat diminimalkan, bahkan pada kondisi-kondisi tertentu dapat dihilangkan sama sekali.

3. Diperolehnya tanaman yang lebih adaptif pada kondisi lingkungan marginal
Bioteknologi tanaman memungkinkan untuk merancang tanaman-tanaman yang lebih adaptif pada lingkungan dimana kondisinya mraginal, seperti lingkungan dengan pH rendah atau tinggi, kadar logam-logam berat seperti aluminium, besi, mangan dan mineral lainnya yang tinggi, kekeringan, tingkat salinitas yang tinggi serta kondisi cuaca yang kurang mendukung bagi pertumbuhan tanaman.

4. Peningkatan kualitas produk pertanian
Kualitas produk pertanian dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik bioteknologi tanaman. Kandungan bilai nutrisi produk pertanian seperti vitamin dapat ditingkatkan pada tanaman-tanaman tertentu. Di sisi lain, senyawa-senyawa tertentu dari suatu produk pertanian dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan karena dapat menyebabkan alergi atau penyakit-penyakit lainnya seperti senyawa asam lemak jenuh.

5. Menjadikan tanaman sebagai pengganti sumber energi dan bahan baku alternatif
Bioteknologi tanaman memungkinkan untuk menciptakan tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai biofarming untuk menghasilakn bahan baku industri seperti bioplastik, kosmetik, biopestisida dan sebagainya yang bersifat ramah lingkungan.

B. Issue Kekhawatiran Potensi Bahaya Bioteknologi
Issue negatif terhadap penerapan biotekbologi tanaman adalah adanya potensi bahaya terhadap organisme non-target. Gen-gen resisten diselipkan pada salah satu organisme dikhawatirkan akan terlepas secara bebas di alam dan terintegrasi dengan mikrorganisme sehingga mempercepat perkembangan resistensi organisme terhadap pestisida. Namun demikian, sejauh ini kekhawatiran tersebut masih berupa dugaan belaka dan belum menunjukkan adanya bukti yang terukur sevara keilmuan.

Kekhawatiran lainnya adalah adanya transfer pollen dari tanaman transgenik kepada populasi tanaman lain non-transgenik yang bersifat berpenyerbukan silang (out crossing). Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini sedang dipikirkan upaya pengintegrasian gen asing ke dalam organel kloroplast. Oleh karena pewarisan kloroplast biasanya bersifat maternal (maternal inheritance), maka diharapkan penyebaran gen asing yang tidak terkendali akibat penyebaran pollen di alam dapat dicegah.

menanam-tanaman
(Sumber foto: sains.kompas.com)

Ekologi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum)

Tanaman tebu adalah tanaman penghasil gula terpenting di dunia. Produksi gula dunia dari gula tebu adalah sebanyak 60 % sedangkan 40 % sisanya adalah dari gula bit.

Ada banyak pendapat mengenai daerah asal tanaman tebu ini, antara lain ada yang mengatakan berasal dari lembah sungai gangga India dan ada juga yang menyatakan berasal dari Pasifik Selatan, Papua New Guinea, Polynesia termasuk Indonesia. Tanaman tebu ini tersebar di negara tropik maupun sub tropik antara 35 derajat sebelah Utara dan Selatan Ekuator. Beberapa negara penghasil gula di dunia adalah Cuba, Brazilia, India, Hawaii, Australia Timur, USA, Peru, Argentina, termasuk Indonesia dan lain sebagainya.

Tanaman tebu merupakan tanaman tropik yang sangat menyukai iklim panas, cahaya matahari yang banyak serta bebas dari salju. Curah hujan yang dikehendaki adalah minimum 1300 m per tahun. Hujan yang merata sepanjang tahun dengan total lebih dari 1300 m per tahun dapat memenuhi kabutuhan air tanaman tebu tanpa membutuhkan air pengairan. Akan teapi jika curah hujannya kecil atau kurang dari 750 mm/tahun, maka air pengairan mutlak diperlukan. Penkanan pemberian air pengairan untuk tebu dapat meningkatkan produksi asal dilakukan dengan tepat. Penekanan pemberian air sampai batas 33,3% dari kebutuhan biasanya dapat meningkatkan produksi sebanyak 4,1%.

Tanaman tebu dapat hidup pada daerah dengan ketinggian antara 0 sampai 1300 meter di atas permukaan laut. 

Suhu tanah merupakan suhu yang juga berpengaruh penting terhadap pertumbuhan tanaman tebu. Suhu tanah 80 derajat Fahrenheit akan menstimulir perkembangan akar dan peningkatan pengambilan unsur hara. Jika di bawah 70 derajat Fahrenheit perkembangan akar akan terhambat dan jika mencapai 50 derajat pertumbuhan akar akan terhenti.

Tanaman tebu dapat tumbuh baik hampir pada semua jenis tanah asalkan diberikan pupuk organik. Tetapi iklim juga memiliki pengaruh yang cukup besar. Jika curah hujan tinggi, maka tanah yang ringan dan porous sangat baik untuk tebu, teapi jika hujan sedikit tanah berat juga dapat digunakan untuk pertanaman tebu.

Reaksi atau pH tanah yang disukai oleh tanamn tebu adalah tanah netral atau sedikit alkalin.
menanam-tanaman
(Sumber foto: ptpn10.co.id)


Sabtu, 11 Oktober 2014

Aneka Tanaman Hias Jenis Pakis dan Palem-Paleman

Tanaman Pakis selain dapat dikonsumsi ada juga yang dijadikan sebagai tanaman hias, demikian juga dengan tanaman palem-paleman. Berikut beberapa diantaranya.

1. Pakis Haji (Cycas rumphii Miq)
Penamaan tanaman hias yang ini berbeda-beda sesuai dengan daerah tempatnya tumbuh. Jika di daerah Batak disebut tandiang, di Lampung disebut paku hajok, di Bali disebut paku amputu dan di Ternate disebut sibu-sibu. Pakis haji dapat tumbuh baik di dataran rendah pada ketinggian 0,5 sampai 100 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini menyukai tempat terbuka dan banyak mendapat sinar matahari. 

Tingginya dapat mencapai sekitar 6 meter. Bentuk dan susunan daunnya mirip pohon kelapa, tetapi lebih ramping dan lebih indah. Pucuk-pucuk daun mekar secara bersamaan. Jika baru mekar daun muda ini dapat dikonsumsi dengan cara dimasak bening. Tandan bunga pakis haji terdiri dari kelompok bunga jantan dan kelompok bunga betina. Bunganya berwarna kuning muda. Panjang buahnya sekitar 4 sampai 6 cm, dengan lebar 3 sampai 5 cm. Bijinya berbentuk bulat lonjong berwarna jingga kecoklatan. Perbanyakan pakis haji dilakukan dengan menggunakan anakan yang muncul dari pangkal batangnya.

menanam-tanaman
Gambar: Pakis Haji (Cycas rumphii Miq)
(Sumber foto : www.bimbingan.org)

2. Palem Waregu (Rhapis excelsa (Thumb.) Henry ex Rehdes)
Palem waregu berasal dari Vietnam dan Cina Selatan. Akan tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai pada ketinggian 1400 m di atas permukaan laut. Tanaman ini termasuk tanaman yang tahan lindungan karena itu sering ditanm dalam pot dan diletakkan di dalam rumah. Pemeliharan tanaman ini tidak susah. Jika telah tua daunnya tidak rontok melainkan tetap melekat dan layu di batangnya.

Tanaman ini membentuk rumpun, batangnya tumbuh lurus dengan tingi dapat mencapi 2 sampai 3 m. Daunnya berbentuk jari, bergaris tengah 50 sampai 60 cm. Tulang-tulang daunnya kuat. Bunga palem waregu tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan dengan ukuran yang kecil dan berwarna putih. Secara alamiah, palem ini diperbanyak dengan biji atau anakannya.

menanam-tanaman
Gambar: Palem Waregu (Rhapis excelsa (Thumb.) Henry ex Rehdes)
(Sumber foto: blog.daum.net)


3. Palem Botol (Mascarena lagenicaulis)
Tumbuhan yang batangnya mirip botol ini diduga berasal dari Mauritius, Afrika, di Indonesia baru dikenal pada tahun 1970, yang pada saat itu didatangkan dari Bangkok. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 500 m di atas permukaan laut.

Palem botol berbatang tunggal. Batang bagian tengahnya dan pelepah daunnya yang berbentuk seludang berwarna gak kekuning-kuningan. Daunnya bersirip, agak melengkung dan anak-anak daunnya agak kaku. Palem botol cocok dijadikan sebagai hiasan halaman rumah atau pun taman baik ditanam sendiri maupun ditata dengan tanaman lain. Ada satu lagi jenis palem botol yang sangat digemari sekarang ini, yaitu yang memiliki batang bagian tengah dan pelepah daunnya berwarna kemerah-merahan, atau biasa juga disebut palem botol merah. Perbanyakan palem botol ini dilakukan dengan menggunakan bijinya.

menanam-tanaman
Gambar: Palem Botol (Mascarena lagenicaulis)
(Sumber foto: istianggana.com)

4. Pisang Hias (Heliconia collinsiana R.F. Griggs)
Pisang hias yang banyak tumbuh liar di daerah Amerika Selatan ini, tumbuh merunpun dengan ketinggian pohon mencapai sekitar 3 m. Pisang hias ini memiliki batang dan daun yang lebih pendek dan ramping jika dibandingkan dengan jenis pisang buah.

Bunga pisang hias tersusun dalam bentuk tandan yang menjuntai dengan panjang sekitar 30 cm. Masing-masing bunga berbentuk burung, berwarna merah dengan tangkai yang berlapis tepung seperti pupur. Sekarang pisang hias telah memiliki banyak varietas dengan berbagai warna sehingga lebih indah. Biasanya tanaman ini ditanam sebagai pagar atau sebagai penghias sudut taman. Perbanyakannya dapat dilakukan dengan memisahkan anakan-anakannya yang tumbuh di bagian bawah dekat batang induk.

menanam-tanaman
Gambar: Pisang Hias (Heliconia collinsiana R.F. Griggs)
(Sumber foto: indonesiarayanews.com)


Aneka Tanaman Hias dari Jenis Kaktus

Tanaman kaktus merupakan tanaman yang tahan terhadap kekeringan. Ada banyak jenis kaktus, beberapa diantaranya yang sering dijadikan sebagai tanaman hias adalah sebagai berikut.

1. Kaktus Bintang (Haworthia margaritifera Haw)
Hawortia atau kaktus bintang mulanya adalah tumbuhan liar di Afrika Selatan sampai ke pantai barat Afrika. Hawortia dapat tumbuh subur pada ketinggian di bawah 1000 meter di atas permukaan laut. Hanya, ternyata di atas ketinggian tersebut, pertumbuhannya lebih baik dan sering berbunga. Tanamn ini termasuk herba tahunan yang berbatang rendah. Daunnya berbentuk segitiga dengan ujung yang meruncing. Permukaan atasnya cekung, sedangkan bagian bawahnya cembung. Selain itu, terdapat bintil-bintil putih di permukaan dan bagian bawah daun. Bunganya tersusun dalam rangkaian berbentuk tandandengan panjang 10 sampai 15 cm. Bunga Hawortia berukuran kecil dan berwarna kuning muda. Perbanyakannya dengan menggunakan bijinya. Tetapi dapat juga dengan menggunakan anakannya.



menanam-tanaman
Gambar : Kaktus Bintang (Haworthia margaritifera Haw)
(Sumber foto: public.fotki.com)

2. Kaktus Anggur (Sedum morganianum E. Walth)
Tanaman hias yang satu ini ditanam di dalam pot gantung kemudian digantung di teras rumah. Berasal dari Meksiko, dan dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, khususnya di daerah pegunungan, jika ditanm di daerah dataran rendah, pertumbuhannya kurang subur bahkan tidak akan dapat berbunga.

Tanaman ini berbatang lembut, panjang dan bercabang. Daunnya berdaging, berbentuk cembung, tersusun dalam untaian seperti anggur. Bunganya tersusn dalam rangkaian berbentuk tandan, panjangnya dapat mencapai sekitar 30 cm, berwarna kuning atau putih. Perbanyakan kaktus anggur ini dilakukan dengan stek batang atau stek daun, teapi dapat juga dilakukan dengan memisahkan anakannya.

menanam-tanaman
Gambar: Kaktus Anggur (Sedum morganianum E. Walth)(Sumber foto: pertaniandanpeternakanku.blogspot.com)

3. Kaktus Panda (Kalanchoe tomentosa L)
Tumbuhan sukulen yang satu ini berasal dari Malagasi,  di Indonesia dapat tumbuh dengan baik di tempat terbuka dengan ketinggian tempat 600 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Sedangkan di daerah dataran rendah pertumbuhannya kurang bagus. Pemeliharaan tanaman ini cukup mudah, hanya saja pada saat melakukan penyiraman sebainya air siramannya tidak mengenai daunnya karena dapat menyebabkan kebusukan.

Tanaman hias ini termasuk dalam tanaman herba tahunan dengan ketinggian batang hanya 0,5 m. Daunnya bulat panjang, di kedua permukaannya terdapat bulu halus berwarna kecoklatan. Karena daunnya berbulu halus inilah, tanaman ini disebut kaktus panda. Kaktus panda dapat diperbanyak dengan menggunakan stek daun atau anakan yang tumbuh di sisi tanaman.

menanam-tanaman
Gambar: Kaktus Panda (Kalanchoe tomentosa L)
(Sumber foto: roraimanursery.com.au)


Kamis, 09 Oktober 2014

Aneka Tanaman Hias yang Berguna untuk Obat Herbal, Tradisional

Tanaman hias bukan hanya dapat dijadikan sebagai penghias rumah untuk mempercantik tampilan rumah teapi ada juga beberapa jenis tanaman hias yang dapat dijadikan sebagai obat herbal atau obat tradisional. Berikut beberapa diantaranya.

1. Sambang darah (Hemigraphis alternata (Burm.f) T. Anders)
Tanaman hias ini merupakan tanaman asli khas Indonesia, memiliki beberapa nama penyebutan seperti sarab, remek daging, atau keji beling. Tanaman ini akan tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun di daerah pegunungan.  Sambang darah ini lebih menyukai lingkungan yang terbuka dengan sinar matahari yang cukup. 

Tergolong dalam tanaman perdu dengan pertumbuhan yang cepat. Daun tanaman ini berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi. Bagian atas daun berwarna ungu mengkilat, sedangkan bagian bawah daun berwarna hijau keabu-abuan. Bunganya berukuran kecil, menyerupai terompet, berwarna putih yang muncul di ujung cabang. Bunganya dapat muncul sepanjang tahun. Sambang darah termasuk tanaman yang mudah dalam pemeliharaannya. Tanaman ini seringkali di tanam di pekarangan rumah sebagai tanaman pagr. Perbanyakannya dapat dilakukan dengan stek batang.

menanam-tanaman
Gambar: Sambang darah (Hemigraphis alternata (Burm.f) T. Anders)
(Sumber foto: www.flickr.com)
 2.  Puring (Codiaeum variegatum (I.) Bl)
Tanaman hias yang satu ini dikenal juga dengan nama nasalu di daerah Nias, pudieng di daerah Lampung atau dahengora atau daliho di daerah Ternate dan Tidore. Tanaman asli Indonesia ini berasal dari Maluk, yang sekarang telah tersebar luas ke Australia dan daerah-daerah tropika lainnya. Puring akan tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah ssampai pada daerah yang ketinggiannya 1500 meter di atas permukaan laut. 

Batangnya dapat mencapai ketinggian sekitar 3 meter dengan cabang yang cukup banyak. Bentuk daun puring beraneka ragam, ada yang bulat panjang, bulat telur, berbentuk kipas, berdaun keriting, dan ada juga yang berbentuk tombak. Warnanya pun beragam, kuning, putih kekuningan, merah kecoklatan atau pun warna-warna campuran. Bunganya tersusun dalam bentuk tandan, panjangnya sekitar 25 cm, tandan ini muncul di ketiak daun. Tanaman yang dapat berbunga sepanjang tahun ini biasanya ditanam di pekarangan rumah atau di sisi-sisi jalan. Untuk mendapatkan batang yang pendek dan bentuk tajuk yang indah sebaiknya tanaman ini harus sering dipangkas. Perbanyakan puring biasanya dilakukan dengan stek batang atau dengan rundukan (merundukkan batangnya di tanah).
 
menanam-tanaman
Gambar: Puring (Codiaeum variegatum (I.) Bl)
(Sumber foto: www.groen.net)
3.  Lidah Buaya (Aloe vera (L.))
Lidah buaya termasuk tanaman yang mudah ditanam dan pertumbuhannya tergolong cepat. Berasal dari daerah Mediteranean. Pada umumnya dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, sedangkan di dataran rendah pertumbuhannya kurang bagus, jarang berbunga dan daunnya akan menipis. 

Tanaman ini memiliki batang yang pendek, dengan daun berbentuk pedang, berdaging tebal dan tersusun melingkar cukup rapat.  Daun lidah buaya berwarna hijau keabuan, dengan kedua sisi berduri dan berlapis lilin. Bunga lidah buaya tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, panjangnya sekitar 100 cm, muncul dari ketiak daun, berwarna kuning. Selain dijadikan sebnagai tanaman hias, lidah buaya juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Sari daunnya sering digunakan sebagai bahan pencuci rambut untuk menyuburkan pertumbuhan rambut. Perbanyakannya dapat dilakukan dengan memisah-misahkan anakannya yang muncul dari pangkal batang, atau dapat juga dengan menggunakan stek batang maupun stek daun.


menanam-tanaman
Gambar:  Lidah Buaya (Aloe vera (L.))(Sumber foto: www.sahabatsehat.info)




Rabu, 08 Oktober 2014

Aneka Tanaman Hias Berdaun Cantik, Indah

Tanaman hias bukan hanya disukai karena bunganya yang cantik tetapi juga karena warna atau bentuk daunnya yang indah. Berikut beberapa jenis tanamna hias yang memiliki daun yang indah.

1. Diepenbahagia (Dieffenbachia seguine Jacq. Schot)
Tanamn hias dengan daun yang indah ini sering juga disebut balanceng atu difenbahia. Di Hindia barat dan Amerika Tengah sering juga disebut 'tebu pembisu' karena jika batangnya tergigit, mulut akan menjadi bengkak sehinga tidak dapat berbicara.

Tanaman hias ini umumnya tumbuh di dataran rendah, di bawah 600 meter di atas permukan laut. Akan teapi, tanmn ini dapt juga tumbuh di daerah pegunungan. Diepenbahagia ini tyumbuhnya merumpun. Tingi batangnya dapt mencapai 1 meter sampai 1,5 meter. Daunnya berbentuk lanset-mengoblong, bertangkai panjang dan berukuran besar. Daunya berwarna hijau dengan bintik-bintik putih yang menyebar di antara cabang-cabang tulang daunya. BUnganya tersusn dalam rangkaian berbentuk tandan berwarna putih. Tanaman ini menyukai tempat yang terlindung, karena itu sering ditanm di pot dan diletakkan di dalam rumah. Perbanyakan dengan cara mengunakan tunas yang muncul dari batangnya. Selain itu, dapat juga mengunakan stek batang.

menaanam-tanaman
Gambar: Diepenbahagia (Dieffenbachia seguine Jacq. Schot)
(Sumber foto: tamanbuahsegar.blogspot.com)

 
 2. Hanjuang Biksu (Pleomele fragrans L. Salibs. var victoria Hort)
Hanjuang biksu berasal dari Guinea, Sierra Leona, Ethiopia, Afrika. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah dan di daerah pegunungan, teapi menyukai tempat yang agak banyak terkena sinar matahari. 

Batangnyta tumbuh lurus, berkayu dengan tingi bisa mnecapai 3  meter. Saunya berbentuk pita yang tersusun melingkar pada buku-buku batangnya, berwarna kuning dan bergaris-garis hijau. Bunganya berukuran kecil dan berwarna putih. Tanaman ini biasanya diletakan di dalam rumah, namun agar pertumbuhanya tetap baik, tanaman hias ini harus sering diletakkan di luar rumah untuk mendapatkan penyinaran matahari yang cukup.  Hanjuang biksu dapat diperbanyak dengan anakannya, teapi dapat juga diperbanyak dengan menyetek batangnya.

menanam-tanaman
Gambar: Hanjuang Biksu (Pleomele fragrans L. Salibs. var victoria Hort)
(Sumber foto: www.plantandgardens.com)

3.  Krokot (Alternanthera ficoidea L. R. Br. ex Griseb var. betzikiana (Nicholson) Back.)
Krokot atau kriminil berasal dari Brasil, Amerika Selatan. Dapat tumbuh baik di daerah pegunungan. Di dataran rendah dapat juga tumbuh, tetapi daun-daunnya akan berubah menjadi buram.  Tanaman ini berbentuk herba, berukuran pendek dengan tingi sekitar 10 sampai 15 cm. Batangt-batangnya akan membentuk rumpun yang rapat. Daunnya berbentuk bulat dan berwarna merah, hijau, atau ada juga yang berwarna hijau dengan bercak-bercak kuning. Bunga krokot berukuran kecil, berwarna putih, berbentuk tunggal atau berpasangan. Bunga-bunga tersebut akan muncul di ujung-ujung batangnya.

Krokot tumbuh merumpun sehinga sering digunakan sebagai tanaman pembatas taman, atau ditanam di sisi-sisi jalan setapak. Perawatannya tergolong mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus. Tanaman ini diperbanyak dengan stek batang.

menanam-tanaman
Gambar: Krokot (Alternanthera ficoidea L. R. Br. ex Griseb var. betzikiana (Nicholson) Back.)
(Sumber foto: www.hmaplants.com)


4. Kuping Gajah (Anthurium cristalianum Linddl. & Andre)
 Tanaman hias yang satu ini berasal dari Peru, Amerika Selatan. Dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah maupun di daerah dataran tingi, teapi kuping gajah akan lebih menyukai lingkungan yang agak lembab dan teduh. Oleh karena itu, biasanya kuping gajah ditanam dalam pot, kemudian ditempatkan di sudut ruang tamu atau tempat teduh dalam rumah.

Batangnya tidak terlalu tingi, pertumbuhannya agak lambat. Daunya berbentuk seperti hati dengan ukuran yang cukup besar, berwarna hijau tua dengan ibu tulang daun dan cabangnya berwarna putih keperakan. Tangkai daunya panjang dan berbentuk bulat. Bunga kuping gajah berbentuk bulir dengan daun penumpu atau kelopak bunga berwarna hijau. Kuping gajah dapat diperbanyak dengan potongan batang atau stek batang.

menanam-tanaman
Gambar: Kuping Gajah (Anthurium cristalianum Linddl. & Andre)
Sumber foto: commons.wikimedia.org
5. Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain)
Tanaman lidah mertua ini berasal dari daerah tropika Afrika.  Umumnya dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai pada tempat dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini merupakan herba tahunan, dengan tingi 0,4 sampai 1,75 meter. Pertumbuhanya tergolong cepat sehinga dalam waktu singkat akan tumbuh anakannya. 

Daun lidah mertua berbentuk pedang, ujungnya meruncing tajam, berwarna hijau dengan garis-garis kuning pada kedua sisinya. Bunganya tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, panjangnya sekitar 75 cm, berwarna putih kehijauan dan berukuran kecil, dan dapat berbunga sepanjang tahun. Perbanyakannya dapat dilakukan dengan biji atau pun dengan stek akar rimpangnya.

menanam-tanaman
Gambar: Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain)
(Sumber foto: nithya93.blogspot.com)
 6. Monster Brasil (Monstera deliciosa Liebm)
Tanaman ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah. Monster brasil ini dapat tumbuh subur baik di daerah dataran rendah maupun di daerah dataran tingi. Tanaman hias ini tahan terhadap lindungan sehinga dapat ditanam di dalam pot dan diletakkan di sudut ruangan. Tanaman hias memiliki batang yang merambat, daunya berbentuk jantung dengan ukuran yang besar, dengan garis tengah dapat mencapi 60 cm, pola daunya berlubang-lubang atau seperti sobek. Bunganya tersusun dalam tangkai berbentuk tongkol dan panjangnya sekitar 50 cm. Buahnya termasuk buah buni yang berbiji 1 sampai 3 biji. Secara alami, monster brasil ini memperbanyak diri dengan biji, teapi dapat juga diperbanyak dengan stek batang.
 
menanam-tanaman
Gambar: Monster Brasil (Monstera deliciosa Liebm)
(Sumber foto: www.especies-seeds.com)
7.  Peperomia (Peperomia verschaffeltii Lem)
Peperomia berasal dari Brasil, Amerika Selatan. Dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dan menyenangi lingkungan yang teduh dan lembab. Peperomia ini dapat tumbuh dengan cepat, tingginya dapat mencapai sekitar 20 sampai 40 cm. 

Tanaman hias ini hidup merumpun, memiliki batang yang lunak dan berair. Daunnya berbentuk jorong, berwarna hijau kebiruan dengan garis-garis putih perak sepanjang tulang daunnya, teapi ada juga yang berwarna hijau dengan garis kuning di pinggirannya. Tangkainya berbintik-bintik merah. Bunga Peperomia tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, mencuat ke atas, dan berukuran kecil menyerupai bunga lada. Tanaman ini sering kali ditanam dalam pot dan diletakkan didalam rumah. Dengan pemupukan yang cukup serta penyiraman yang teratur, peperomia akan tumbuh subur. Peperomia diperbanyak dengan menggunakan anakan ataupun dengan stek daun.

Gambar: Peperomia (Peperomia verschaffeltii Lem)
(Sumber foto: www.arbolesomamentales.es)