Kamis, 29 September 2016

Untuk Petani Yang Mencari Cara Mengatasi Ulat Bawang Ini Dia Daftar Lengkap Pestisidanya

Bawang merah merupakan salah satu komoditi pertanian unggulan, agar hasil budidaya bawang merah maksimal, berbagai kendala harus diatasi, salah satunya kendala yang disebabkan oleh serangan ulat bawang.

Meski pestisida alam cukup tersedia di alam, namun banyak juga petani kita yang menggunakan pestisida kimia dalam mengendalikan serangan ulat bawang.

Pada pembahasan kali ini kita akan sajikan daftar pestisida yang diijinkan oleh komisi pestisida, kementerian pertanian, daftar ini disusun oleh Tonny K Moekasan dan Laksminiwati Prabaningrum.

Sebagai salah satu acuan untuk petani yang mengalami masalah dengan adanya serangan ulat bawang, silahkan lihat daftar pestisida ini, dan membelinya di toko-tok pertanian di tempat anda berdomisili.


Daftar pestisida untuk membasmi ulat bawang pada bawang merah

Bahan Aktif
Merek Dagang
Alfa-Sipermetrin Alcove 50 EC, Fast 100 EC, Tetrin 36 EC
Asefat Dafat 250 EC, Manthene 75 SP, Missel 75 SP
Bacillus thuringiensis Delfin WG
Beta-siflutrin Betathrin 250 EC, Bissa 50 EC, Buldok 25 EC, Inova 25 EC, Mastarin 25 EC, Passport 28 EC, Raydock 28 EC,
Bifentrin Talstar 25 EC
Deltametrin Basic 25 EC, Decis 25 EC, Deroll 25 EC, Jablai 25 EC, Oscar 25 EC, Starfos 25 EC,
Deltametrin + Triazofos Sidathion 210/15 EC
Diafentiuron Pegasus 500 EC
Emamektin Benzoat Crumble 10 EC
Esfenvalerat Sumialpha 25 EC
Etofenproks Trebon 95 EC
Fenitrotion Sumithion 500 EC
Fenobukarb Dharmabas 500 EC, Gobang 110 EC
Fenpropatrin Fenthrin 50 EC, Meothrin 50 EC, Meothrin 50 EC
Fenvalerate Fenval 200 EC
Flufenoksuron Cascade 50 EC
Imidakloprid Folidol 10 WP, Folidol 200 SL
Indoksakarb Ammate 150 SC
Karbaril Petrovin 85 WP
Karbofuran Dharmafur 3 GR, Varitas 3 GR, Ventura 5 GR
Karbosulfan Borsal 200 EC, Marshal 200 EC, Matrix 200 EC
Kartap Hidroklorida Kristal 50 WP, Padan 50 SP
Klorantraniliprol Prevathon 50 SC
Klorantraniliprol + Lambda-sihalotrin Ampligo 150 ZC
Klorantraniliprol + Tiametoksam Virtako 300 SC
Klorfenapir Rampage 100 SC, Tumagon 100 EC
Klorfluazuron Atabron 50 EC
Klorpirifos Ban-drol 400 EC, Beliung 200 EC, Boxer 200 EC, Chlormite 400 EC, Clobber 200 EC, Kresban 200 EC, Posban 200 EC, Sergap 410 EC
Lambda-sihalotrin Buana 55 EC, Global 55 EC, Impact 25 EC, Jidor 25 EC, Matador 25 EC, Matarin 25 EC, Meteor 25 EC, Rolidor 25 EC, Sidador 30 EC, Stopper 25 EC
Lufenuron Catapult 50 EC, Match 50 EC
Metaflumizon Alverde 240 SC
Metidation Supracide 25 WP
Metomil Bomba 25 WP, Dangke 40 WP, Lannate 25 WP, Lannate 40 SP, Metin 40 SP, Metindo 25 WP, Metindo 80 SL, Metro 40 SP, Myltop 25 WP
Novaluron Rimon 100 EC
Permetrin Klensect 200 EC, Pentatrin 20 EC, Perkill 50 EC, Pounce 20 EC
Phentoat Dharmasan 600 EC
Profenofos Biocron 500 EC, Indocron 500 EC, Rolicron 500 EC, Sidacron 510 EC, Poksindo 200 EC
Protiofos Tokuthion 500 EC
Piraklofos Voltage 560 EC
Siflutrin Kastuba 50 EC
Sipermetrin Arrivo 30 EC, Copa 100 EC, Cypermax 100 EC, Erkatrin 30 EC, Exocet 50 EC, Fastrin 100 EC, Gemilang 110 EC, Instop 311 EC, Luzon 100 EC, Metal 30 EC, Pentasip 30 EC, Sopeton 108 EC, Tombak 189 EC, Vertigo 100 EC
Spinosad Tracer 120 SC
Tiodikarb Larvin 75 WP
Triazofos Arcodion 200 EC, Biothion 200 EC, Higrade 200 EC, Miati 200 EC, Polythion 200 EC, Raydent 200 EC, Tontion 200 EC
Trizofos Hostathion 200 EC
Zeta-sipermetrin Fury 50 EC

Sangat kami sarankan untuk anda yang menggunakan pestisida diatas, yakni membaca petunjuk cara pemakaiannya, dan menggunakannya dengan tidak berlebihan sesuai dengan dosis yang dianjurkan, karena penggunaan pestisida berlebihan juga akan menimbulkan dampak resistensi pada hama ulat bawang.

Demikain pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat membantu petani bawang merah dalam mengatasi hama ulat bawang, sampai jumpa pada pembahasan berikutnya, salam.

Jumat, 09 September 2016

Solusi Mengatasi Hama Kumbang Pada Tanaman Mentimun

Bicara soal mentimun hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah �Jus�, jus mentimun yang segar dingin dan nikmat disuatu pagi yang cerah, disebuah kedai minuman dengan ornament bamboo, aduhai sungguh nikmat, terlebih jika diiringi alunan syahdu Lois Amstrong �What a wonderful world�, semakin lengkap sudah.

Tapi pemirsa secuil kenikmatan diatas tidak adil pula kiranya jika kita tidak membahas tentang bagaimana caranya mentimun yang tersaji dalam segelas minuman jus tersebut, bisa tumbuh sehat nikmat dibeli oleh pemilik kedai dan disajikan oleh pelayan dalam secangkir minuman, karena persolan membuat tanaman mentimun tersebut untuk tumbuh baik dan sehat membutuhkan perjuangan yang juga tidak mudah, dan kebanyakan petani mentimun masih mengalami persoalan yang pelik ketika tanaman mereka diserang oleh aneka serangga pengganggu.
Ragam gejala serangan hama pada tanaman mentimun
(Ragam gejala serangan hama pada tanaman mentimun)
Mentimun atau dalam bahasa latinnya Cucumis sativus L, buah sayuran yang sangat dikenal dan banyak dikonsumsi masyarakat, disamping mengandung gizi yang lengkap, mentimun juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, dan dengan adanya organisme pengganggu baik itu berupa hama atau penyakit dapat mempengaruhi kuatitas dan kualitas buah yang dihasilkan.

Kebanyakan hama yang mendominasi serangan pada mentimun adalah dari golongan serangga, menurut seorang pakar pertanian Tamo (2003) tanaman dari family Cucurbitaceae ini menjadi utama bagi kumbang mentimun Aulacophora similis, dengan tingkat serangan dilapangan berada pada posisi tertinggi.

Karena itu upaya pengendaliannya harus dilakukan berdasarkan pada pertimbangan ekosistem, mengapa demikian karena jika menggunakan insektisida berlebihan dapat menyebabkan resistensi [lihat terjemahan istilah pertanian pada link ini] pada hama sasaran dan bisa memunculkan hama sekunder, bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman mentimun ini, untuk alasan itulah artikl ini ditulis.

Ada metode yang bisa diterapkan jika ingin membuat tanaman mentimun tahan terhadap serangan berbagai serangga pengganggu ini, metode tersebut kita rangkum dalam item dibawah ini.

Salah satu metode yang paling efektif dan ampuh untuk membuat tanaman mentimun tahan terhadap serangan serangga kumbang ini adalah dengan memberikan ketahanan induksi, dengan mengetahui kemampuan tanaman mentimun yang memiliki sifat-sifat memungkinkan ia terhindar, atau pulih kembali dari serangan hama, dan kemudian tentu saja dengan harapan ketahanan tersebut bisa di wariskan, sehingga kemungkinan hama menggunakan tanaman mentimun sebagai inang bisa diprediksi.
Salah satu serangga yang menyerang mentimun
(Salah satu serangga yang menyerang mentimun)
Cara memberikan ketahanan tanaman inang terhadap serangga hama adalah dengan memberikan semacam rangsangan yang tepat pada tanaman, yakni dengan memberikan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) namanya.

Memperlakukan benih tanaman mentimun dengan PGPR dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun sekaligus mengurangi populasi kumbang mentimun, mengapa PGPR dapat membuat mentimun tahan terhadap hama kumbang, karena sifatnya yang mampu melakukan perubahan struktur dinding sel serta perubahan biokimia dan fisiologi, sehingga sintesa protein dan senyawa kimia lainnya dalam tanaman mentimun ikut terlibat dalam mekanisme pertahanan, jika anda ingin mengendalikan kumbang pengganggu pada mentimun gunakanlah PGPR, karena PGPR terbukti lebih efektif daripada menggunakan pestisida.

Metode lainnya yang digunakan untuk membuat tanaman mentimun tahan terhadap serangan hama kumbang, adalah dengan melakukan modifikasi genetic, sehingga dengan demikian tanaman mampu menghasilkan senyawa kimia yang kurang disukai oleh hama kumbang, salah satu bentuknya adalah dengan menyilangkan mentimun yang memiliki rasa pahit dan yang tidak.

Senin, 05 September 2016

Cara Budidaya Jamur Tiram Putih


Jamur tiram salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomis dan gizi yang tinggi. Permintaan pasar terhadap jamur tiram putih bisa dikatakan tidak tercukupi, jarang sekali kita temukan penjual jamur tiram putih yang tidak kehabisan stok dalam sehari. Untuk itu sudah selayaknya kita melirik usaha budidaya jamur tiram putih ini sebagai salah satu alternatif bisnis sampingan. Perawatan dan cara membudidayakan jamur tiram putih tidaklah sulit, sehingga bisa dijadikan bisnis sampingan saja. berbeda halnya dengan budidaya tomat dan cabai dimana kedua tanaman itu tidak bisa dijadikan pekerjaan sambilan.

jamur tiram
(Gambar jamur tiram)
Sekilas tentang jamur

Untuk memenuhi kebutuhan protein asam amino pada manusia sebaiknya konsumsi jamur kayu ini, jamur tiram mengandung 31 % protein, dengan demikian jamur ini pun turut serta menyehatkan bagi siapa saja yang mengkonsumsinya, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang dapat dimakan, jamur ini memiliki rasa khas disamping kandungan nutrisinya yang tinggi, selain bisa dijadikan sayuran jamur juga bisa dibuat menjadi penganan lain, misalkan keripik dan kerupuk, demikian pula dengan jamur shiitake.

Jamur tiram dan jamur shiitake merupakan dua jenis jamur yang paling banyak dibudidakan, selain enak jamur ini juga mengandung enzim yang baik untuk kesehatan, seperti jamur shiitake, pada jamur ini terdapat asam amino yang mampu meredakan serangan virus influenza, dan menghambat pertumbuhan kanker, selain itu shiitake juga mengandung vitamin B1, B12 dan D12, untuk jamur kuping lendir yang terdapat pada jamur kuping dipercaya dapat menetralkan kolesterol dalam darah.

Untuk membudidayakan jamur tidaklah terlalu sulit, disamping itu budidaya jamur juga tidak memerlukan lahan yang luas, jadi usaha ini sangat prospek sekali untuk menambah penghasilan, selain itu limbah hasil budidaya jamur juga dapat diubah menjadi puuk dan bahan yang baik untuk menggemburkan tanah.

Apa saja bagian yang diambil untuk konsumsi dari jamur ini ?

Umumnya tubuh jamur terdiri atas akar, batang (stipe), cincin dan tudung (pileus), tudung terdiri atas bilah-bilah lamella yang pada permukaan bawahnya terdapat spora, bagian yang diambil untuk dipanen dari jamur ini adalah tubuh buah jamur.

Prosedur budidaya jamur tiram putih di blog ini ditulis secara garis besar saja dan lengkap dengan caranya, diharapkan petunjuk budidaya ini mampu anda kembangkan sendiri sehingga dapat menghasilkan produksi jamur tiram yang baik. Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:

1. Bibit, dalam hal ini usahakanlah bibit jamur tiram yang baik, apalagi bila anda termasuk sebagai pemula dalam budidaya jamur tiram maka sebaiknya belilah bibit yang berkualitas sehingga tidak terjadi kekecewaan pada proses budidaya.

2. Media hidup, diperlukan beberapa bahan untuk wadah budidaya jamur tiram. Sewajarnya tanaman selalu memiliki media tumbuh, umumnya tumbuhan memerlukan tanah sebagai media hidup namu untuk jamur tiram tidak dibutuhkan tanah sebagai media hidup. Media hidup jamur tiram antara lain; dedak, sekam padi, serbuk gergaji, tepung jagung, kapas dan saat ini ada juga petani jamur yang telah mencoba membudidayakan jamur tiram putih dengan media kardus bekas dan lain-lain.

3. Pengatur PH, dalam budidaya jamur dibutuhkan PH media hidup yang baik yakni berkisar 7, biasanya pengatur PH yang digunakan adalah tepung dolomite. Tepung dolomite murni warnanya putih bersih, dan dolomite yang terkontaminasi dengan besi umumnya berwarna putih kemerahan. Sebaiknya gunakan dolomite murni, dapat dibeli di toko pupuk pertanian.

4. Wadah, untuk wadah budidaya jamur tiram dapat digunakan pelastik besar (polibek besar), kotak kayu, tong atau dorom dan lain-lain.

Selanjutnya cara untuk memulai pembudidayaan jamur tiram putih, sebagai berikut:

Pertama siapkan media yang akan kita gunakan untuk budidaya ini, salah satu media yang bisa anda buat adalah serbuk gergaji + tepung jagung + dedak. Adapun perbandingan dari bahan-bahan untuk media budidaya jamur tiram tersebut adalah; 75% + 15 % + 10 % dan semua diaduk dengan menambahkan air hingga kelembapan 60 %. Ciri-ciri kelembapan 60% media terasa basah jika digenggam, namun bila media digenggam dan diangkat tidak terjadi tetesan air. Setelah media tercampur merata tambahkan tepung dolomite untuk mengontrol PH media menjadi tujuh. Alat pengukur PH adalah kertas lakmus bisa dibeli di apotek.

Selanjutnya masukkan media tersebut kedalam wadah (plastik) sekalian dipadatkan lalu tutupi dengan kapas. setelah wadah dan media disiapkan maka tiba waktunya menanam bibit jamur. Bibit jamur ditabur atau ditanamkan di bawah kapas, jadi angkatlah kapas penutup media dan taburkan bibit lalu tutup kembali media tersebut dengan kapas. sampai disini bisa dikatakan 70 % kegiatan budidaya jamur telah terlaksana. Lama masa pertumbuhan jamur tiram hingga panen adalah selama 40 hari sejak penaburan bibit hal ini sama halnya dengan masa panen dari cabe merah keriting. kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah tahap ini hanyalah kegiatan rutinitas penyiraman dan mengontrol sirkulasi udara yang rutin dilakukan setiap hari.

Untuk anda yang ingin membudidayakan jamur dengan cara yang lebih teratur dapat dilakukan persiapan seperti dibawah ini. 

Pembuatan Rumah Jamur (Kumbung)

Sebenarnya untuk membuat kumbung atau rumah jamur, perlu disesuaikan dengan kebutuhan jumlah log tanam yang akan dibudidayakan, misalkan anda ingin memelihara sebanyak 500 � 1000 buah log tanam, maka diperlukan bangunan ukuran 6 m panjang x 4 m lebar x 4 m tinggi, bangunannya bisa dibuat dari kayu atau bamboo, dengan lantai bata merah, atap genting, untuk jamur tiram dan jamur kuping dapat dibuat berbilik-bilik, sedangkan untuk anda yang membudidayakan jamur shiitake bisa digunakan dua lembaran jaring plastic (kain kasa) berukuran kecil dan berwarna gelap.
Kumbung tempat jamur
(Contoh rumah tempat budidaya jamur)
Berikut ini kita sajikan tahap pembuatan media bibit induk, bisa dilakukan untuk anda yang membudidayakan jamur tiram dan jamur kuping.

1. Siapkan bahan baku yang terdiri atas biji-bijian atau campuran serbuk kayu gergaji albasia (SKG) ditambah biji millet dengan perbandingan 1:1

2. Bahan diatas dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau dengan pand, kemudian tiriskan sampai kering.

3. Setelah itu tambahkan kampur (CaCo3) 1%, gypsum (CaSO4) 1%, vitamin B kompleks atau bekatul 15%.

4. Bahan diatas dimasukkan kedalam baglog polipropelin atau botol susu sebanyak 50 � 60 % volume wadah, kemudian sumbat dengan kapas/kapuk dan tutup dengan kertas Koran atau alumunium foil.

5. Untuk anda yang memiliki autoclave, bahan-bahan diatas disterillkan pada suhu 121 derjad celcius, selama 2 jam, atau pasteurisasi selama 8 jam pada suhu 98 derajad celcius.

6. Setelah suhu media bibit turun sampai suhu kamar, lakukan inokulasi dengan bibit sebanyak 2 � 3 koloni miselium per botol, langkah ini dilakukan didalam laminar.

7. Media yang sudah diinokulasi, diinkubasikan dalam ruang incubator pada suhu 22 � 28 derajad celcius, selama 15 � 21 hari.

8. Botol/ baglog berisi bibit atau disebut spawn dikocok setiap 3 hari agar pertumbuhan misellium bibit jamur dapat merata dan cepat serta tidak menggumpal dan mengeras.

9. Setelah miselium jamur tumbuh dengan merata dan menutupi media, dapat digunakan sebagai bibit induk dan dapat disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 4 derajad celcius selama 1 tahun bila tidak akan segera digunakan.

Perlakuan pembuatan bibit induk untuk jamur shiitake

1. Siapkan serbuk kayu gergaji sebanyak 8 kg, usahakan serbuk kayu yang berasal dari kayu keras, seperti jati, karet, atau dicampur dengan albasia, kemudian rendam serbuk selama 12 jam.

2. Kemudian setelah 12 jam tiriskan sampai tidak ada airnya menggunakan saringan kawat/ ayakan besar.

3. Tambahkan bekatul/ polar pakan ayam DOC sebanyak 7,5 kg, gypsum (CaSO4) 2 kg, dan air bersih kemudian aduk sampai merata hingga kadar air substrat mencapai 65% dan pH7.

4. Substrat dimasukkan dalam baglog polipropilen, kemudian padatkan, dan beri lubang, pada bagian tengah diberi cincin dari paralon dan ditutup dengan kapas atau kertas minyak.

5. Media tersebut disterillkan atau dipasteurisasi dengan cara disimpan dalam kamar uap, atau dalam drum dengan suhu media didalam baglog 95 derajad celcius selama 8 jam.

Langkah 1 � 5 diatas dilakukan pada hari yang sama.

Setelah suhu baglog turun sampai suhu kamar, lakukan inokulasi substrat dengan spawn, inokulasi dilakukan dalam laminar, jumlah bibit yang digunakan 10 � 15 g/kg media.

6. Baglog yang sudah diinokulasi dengan spawn diinkubasi dalam rumah jamur/ kumbung, ruang inkubasi dijaga agar tetap kering dan bersih, pada suhu 22 � 27 derajad celcius tanpa cahaya, RH 95 � 100 %, CO2 besar dari 10.000 ppm, O2 0 � 1 jam (kapasitas terpasang), inkubasi umumnya berlangsung selama 8 � 12 minggu.

7. Setelah 7 � 15 hari baglog dibuka/dipotong bagian atasnya, dan cincin serta sumbat kapas dibuka, cara membuka baglog berbeda-beda, yaitu dengan dibuka lebar bertahap mengikuti terjadinya browning atau dibuka sekalgus setelah browning lebih besar 75%.

8. Setelah bakal tubuh buah tumbuh, dilakukan penyiraman dengan air bersih agar jamur dapat tumbuh, penyiraman dengan cara pengabutan 3 kali sehari dengan air secukupnya, suhu rumah jamur dijaga antara 21 � 27 derajad celcius, dengan kelembapan 60 � 80 %, cahaya 500 � 2000 lux (dengan lampu atau jendela dibuka), ventilasi 4 � 8 jam dengan kadar CO2 kecil dari 1000 ppm.
jamur shiitake
(Jamuir Shiitake)

Masa panen dan pasca panen

Panen jamur tiram maupun jamur kuping dapat dilakukan lebih dari 9 kali dalam waktu 3 bulan, tergantung pada cara pemeliharaannya, penyiraman dan kebersihan kumbung, panen dilakukan 2 � 3 kali dalam seminggu.

Untuk bisa mencapai masa panen maksimal kesegaran jamur bisa dipertahankan dengan cara menyimpannya pada suhu 1 � 5 derajad celcius, dan melakukan penyemprotan menggunakan larutan Na-bisulfat 0,1 � 0,2 % (1000 � 2000 ppm), pengawetan jamur dapat dilakukan dengan cara pengeringan, pengasapan dan pemberian senyawa kimia seperti garam dapur, asam nitrat, sulfide, K-bikarbonat dan K-meta-bisulfida.

Sedangkan untuk jamur shiitake panen dapat dilakukan lebih dari 5 kali dalam waktu 5 � 8 bulan, tergantung juga pada cara pemeliharaan, penyiraman, kebersihan kumbung, dan strain yang digunakan, penanganan pasca panen jamur shiitake dilakukan dengan langkah-langkah yang sama seperti jamur tiram dan jamur kuping.

Nah pemirsa demikianlah tadi tentang cara membudidayakan jamur yang bisa dimakan, lengkap dengan teknis pelaksanaannya, sampai jumpa dipembahasan selanjutnya.

Salam �