Sabtu, 14 Februari 2015

Cara Membuat Pupuk Kompos Menggunakan Mikro Organisme Lokal

Pupuk Kompos seringkali bukan sesuatu yang favorit bagi petani, hal ini dikarenakan membuat Kompos membutuhkan waktu yang agak lama dibanding menggunakan pupuk kimia, padahal ada banyak manfaat jika petani menggunakan pupuk Kompos, selain ramah lingkungan hasil panen juga setara dibanding menggunakan pupuk kimia. Berikut ini kita akan coba bahas cara membuat pupuk Kompos menggunakan Mikro Organisme Lokal atau dikenal juga dengan istilah MOL, cara pembuatan pupuk Kompos menggunakan MOL ini penulis rangkum dari keterangan ketua Perhimpunan Petani Peduli Lingkungan (P3L) Mr. Paryoto di Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pembuatan Kompos menggunakan MOL, ada baiknya kita jelaskan secara ringkas terlebih dahulu, apa itu MOL. MOL merupakan kumpulan dari Mikro Organisme berupa bakteri atau jamur (Fungi), Mikro Organisme ini diperoleh dari segala jenis buah-buahan yang sudah membusuk, jadi pembuatan pupuk Kompos kali ini bisa dikatakan pembuatan Kompos menggunakan Buah-buahan busuk.

CARA MEMBUAT KOMPOS MENGGUNAKAN MOL


Bahan dasar yang dibutuhkan diantaranya adalah MOL (Micro Organisme Lokal), MOL itu terdiri dari

1. Buah-buahan busuk untuk segala jenis buah,
2. Air kelapa,

Untuk bahan Komposnya sendiri terdiri dari

1. kotoran sapi atau kerbau,
2. Jerami,
3. Dedak padi,
4. Arang sekam,
5. Dolomit (kapur murni),
6. Sampah basah,
7. dan serbuk gergaji,

Kemudian untuk pengaduk atau bahan blendingnya MOL dicampur dengan Sluri, yakni limbah Biogas dari kotoran sapi,

Cara pembuatan

Semua bahan yang sudah disebutkan tadi dicampur diaduk sambil di taburi MOL yang sudah di campur dengan Sluri, kemudian bahan yang sudah diaduk tersebut didiamkan selama lima hari, setelah lima hari diaduk kembali sambil dicampurkan dengan MOL, demikian selanjutnya, jadi pengadukan dilakukan per lima hari selama lima belas hari.

Dari cara pengolahan tersebut Kompos yang sudah jadi diayak kemudian hasil ayakan di tutup rapat dengan plastik selama sepuluh hari, sementara itu Kompos yang masih berbentuk bongkahan digiling baru kemudian di diamkan dan ditutup dengan plastik selama sepuluh hari, setelah kompos terlihat basah dan dingin kemudian tampak ada tanda-tanda cacing yang berkembang biak, maka Kompos siap dikemas kedalam karung yang didalamnya dilapisi plastik agar tidak menguap.

Biaya pembuatan Kompos menggunakan MOL ini tidaklah terlalu mahal, bahkan bahan-bahan yang dibutuhkan cukup tersedia disekitar lingkungan kita, apalagi jika anda tinggal di Desa, nah Karen kebetulan kelompok P3L menggiatkan pembuatan Kompos menggunakan MOL ini, dari keterangan ketuanya Mr Paryoto menjelaskan, �Karena Kompos kami diproduksi dalam skala besar maka tentunya kami memakai biaya tenaga dan bahannya, namun demikian perkilonya kami menjual kepada petani seharga seribu perak, siapapun yang berminat membeli silahkan datang ke Rumah Kompos kami di Kabupaten Dharmaraya,� imbuhnya.

menanam tanaman
(Pengolahan Kompos di Rumah Kompos P3L, blok B Sitiung I, Dharmasraya)